---

...

---

...

....

....

....

...

Rabu, 25 Oktober 2017

PIK-R Kecamatan Paguyangan Terbentuk


Paguyangan (kampungkbrebes.net) – Bertempat di Aula Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan, terbentuk kepengurusan Pusat Informasi dan Konseling Remaja  (PIK-R) Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Rabu (25/10/2017).
Acara diawali dengan menyanyikan mars Keluarga Berencana,  dilanjutkan sambutan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pengendalian Penduduk Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3KB) Drs. H. Saefuri. M.Si.
Saefuri mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan membekali para remaja agar mau berbagi pengetahuan kepada teman sebayanya, sekaligus memfasilitasi terbentuknya pengurus PIK Remaja/Mahasiswa di tingkat Kecamatan.
Sementara itu, Camat Paguyangan melalui Kasi Kesejahteraan Sosial Sujai memberikan  dukungan kepada peserta agar nantinya PIK yang terbentuk mewakili semua unsur remaja.
“Selain remaja yang masih sekolah, sebaiknya unsur organisasi kemasyarakatan juga masuk dalam susunan kepengurusan yang nanti mendapat Surat Keputusan (SK) dari Camat,” ungkapnya.
Keterwakilan peserta dan calon pengurus  berasal sekolah tingkat SMP dan SMA antara lain SMPN 1 Paguyangan, SMP Ma’arif NU Paguyangan, SMP Pusponegoro, SMK Muhammadiyah Paguyangan, SMAN 1 Paguyangan dan SMK Nurul Huda Paguyangan yang didampingi Guru Bimbingan Konseling. Selain itu Gerakan Pemuda Ansor dan Fatayat NU mewakili unsur organisasi kemasyarakatan .
Sebelum membentuk kepengurusan, peserta menerima materi Program Genre yang disampaikan oleh Aditya Gagah Wicaksono sebagai duta Genre Kabupaten Brebes.
“Program Genre untuk meningkatkan kesadaran kesehatan reproduksi bagi remaja,  remaja harus mengerti bagaimana mebangun karakter dirinya dan merencanakan kehidupan berkeluarga,” katanya.
Adapun materi lainnya, disampaikan Akmari sebagai Pengelola Youth Centre Sahabat Hati salah satu PIK tahap Tegak Kabupaten Brebes tentang pengelolaan PIK-R.
Lanjut Akmari,  PIK akan memberikan informasi dan promosi tentang kesehatan reproduksi. “Kegiatan PIK itu memberi informasi dan konseling seperti tidak menikah dini, tidak melakukan seks pra nikah, dan tidak menggunakan NAPZA (Narkotikan, Psikotropika dan Zat Aditif), informasi kependudukan dan pelatihan keterampilan hidup.

Sebagai  pengurus terpilih PIK-R Kecamatan Paguyangan Tahun 2017-2019, ketua Dimas Enggar. sekretatis M. Bachtiar. Nurul Fanisa . seksi program Noviatun Isna . seksi KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) Karinda Dela seksi Humas Zani Bayan. (Akmari)
Share:

Jumat, 28 Juli 2017

Ratusan Peserta Ikuti Jalan Sehat Harganas

Jalan Sehat Harganas 2017 ( Foto BU )
Brebes (kampunkbrebes.net)  - Terik panas begitu menyengat,  cucuran air keringat pun tampak terlihat di wajah mereka yang mengikuti jalan sehat 3 kilometer, puluhan pedagang kecil pun ikut menjajakan jualannya demi mencari sesuap nasi, beberapa paket doorprize pun disediakan panitia penyelenggara untuk memeriahkan 3 acara yang bersamaan yakni Hari Keluarga Nasional, Hari Koperasi dan Hari Anti Narkoba.
Tepat pukul 08.00 Bupati Brebes Hj. Idza Priyanti, SE melepaskan peserta jalan sehat.
“Dengan Harganas, Kita Bangun Karakter Bangsa Melalui Keluarga yang Berketahanan, momentum Harganas, Koperasi dan anti narkoba merupakan upaya meningkatkan kesadaran dan peran masyarakat terhadap pentingnya keluarga kecil, bahagia, sejahtera, termasuk ketahanan keluarga dan waspadai jangan ada keluarga yang mengkonsumsi narkoba," ungkapnya,  jumat (28/07/2017).
Selanjutnya Kabid Pengendalian Penduduk DP3KB Brebes Dra. Hj. Farikhah mengatakan, melalui kegiatan ini kita harus  menanamkan nilai-nilai kehidupan berbangsa kepada anggota keluarga sejak  Kumpul keluarga.
" Mulailah mengagendakan waktu berkumpul minimal 20 menit dalam sehari,” ujarnya. Kiat lainnya adalah menjalin interaksi langsung dengan anggota keluarga tidak hanya lewat gawai atau media sosial.
Kemudian menjadikan keluarga berdaya yang mengandalkan segala potensi. Selain itu, keluarga perlu saling peduli dan berbagi.
“Gotong royong antarwarga dengan kerja bakti, menolong tetangga yang sakit, dan menjadi orang tua asuh bagi anak yang kurang beruntung adalah bentuk kepedulian dan berbagi yang dapat diajarkan kepada keluarga,” tuturnya.
Farikhah menambahkan, sebelum jalam sehat di adakan  senam masal. kegiatan tersebut juga disediakan door prez d hadiah utama seperti ..Kulkas, TV LED sepada gunung dll.
Selanjutnya salah satu peserta Faisal (21 tahun) warga Desa Siasem Kecamatan Wanasari mengakui rasa senangnya mengikuti kegiatan jalan sehat ini, walaupun harus jalan 3 kilometer namun tetap semangat.
" Ada hadiah, dan sangat meriah, semua umur ikut serta dan ada hadiahnya lagi, " pungkasnya. (BU)
Share:

Jumat, 14 Juli 2017

Relawan Kampung KB Perlu dibekali Teknik Komunikasi

Fasilitator FGD Kampung KB, Kustoro Why, memaparkan materi ( doc. MS )
GRINTING (kampungkbrebes.net ) – Setelah dibentuk Kampung KB pada April 2017, DP3KB Kabupaten Brebes menyelenggarakan pembinaan Kampung KB di Desa Grinting Kecamatan Bulakamba dengan melibatkan fasilitator Relawan Kampung KB dari Koalisi Kependudukan. Kamis (13/07/2017).
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3KB) Kabupaten Brebes Dra. Hj. Farikhah menyampaikan, Kampung KB merupakan kegiatan untuk merevitalisasi program KB yang selama 10 tahun terakhir belum menunjukkan kinerja yang menggembirakan.
“ Implementasi NAWACITA agenda ke tiga, lima dan delapan, yaitu membangun indonesia dari pinggiran dalam memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka NKRI, Meningkatkan kualitas hidup manusia dan melakukan revolusi karakter bangsa, “ ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Grinting Suhartono, SH dalam sambutannya, salut dan bangga pada para kader, poktan, bidan desa, poktan dan tokoh masyarakat yang mau secara sukarela hadir dan ikut berperan serta dalam kegiatan kampung KB. “ Ada dampak positif setelah ada penetapan desanya dijadikan kampung KB, masyarakat yang tadinya nggak tahu, nggak mau tahu jadi tahu apa itu KB dan mau tahu tentang pentingnya KB, walau belum maksimal tapi sudah mulai tumbuh kesadaran akan pentingnya KB, “ terangnya.
Selanjutnya, Fasilitator Kampung KB Kabupaten Brebes Kustoro Why, SIP dari Koalisi Kependudukan dan Pembangunan menyampaikan, FGD ini merupakan kegiatan pembinaan dan ingin melihat sejauh mana perkembangan tim kampung KB di desa terpilih ini," katanya.
Lanjut Kustoro, dari hasil diskusi ternyata sejauh ini sebagian besar kader masih belum mengerti apa itu kampung KB, mengapa dibentuk dan apa kriterianya, hanya beberapa kader masih merasa kesusahan mengajak tetangga, masyakarakat untuk menjadi aseptor KB.
Kader telah menyampaikan beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan diantaranya sosialisasi tentang KB di Jamiahan, acara senam pada remaja dan Bazar yang juga menyertakan sosialisasi tentang KB. Namun peserta yang hadir penting diberikan teknik komunikasi cara memotivasi para calon akseptor dan juga cara merawat akseptor yang sudah ada, semoga setelah pertemuan ini ada tindaklanjut dari pihak Dinas untuk merealisasi lewat pelatihan motivator Kampung KB yang terstandarisasi dan ada panduan dalam memberikan ilmunya. (Azam)
Share:

FGD Kampung KB rekomendasikan Pelatihan Motivator

Focus Group Discusion (FGD), Ds. Galuh Timur ( doc. FH )
Galuh Timur (www.kampungkbrebes.net) – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana ( DP3KB ) Kabupaten Brebes menyelenggarakan Focus Group Discusion (FGD) Kampung KB di Aula Balai Desa Galuh Timur Kecamatan Tonjong, Kamis (13/07).
Kasi. Dalduk dan Informasi Keluarga Dai Wibowo MPd mewakili Kepala Bidang Kependudukan menjelaskan,  Kabupaten Brebes sudah memiliki 29 kampung KB yang tersebar di desa/kelurahan, dan butuh peran aktif semua pihak. " Relawan Kampung KB ini salah satu komponen untuk membantu mensukseskan dan mencarikan strategi yang tepat dalam pendekatan kinerja, pertemuan ini untuk mencari dan mengevaluasi kinerja masing-masing tim di kampung desa yang sudah dibentuk, hasil pertemuan ini diharapkan ada temuan dan rencana penyempurnaan kinerja kampung KB di Kabupaten Brebes," terangnya.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (Ka UPT) Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana ( DP3KB ) Kabupaten Brebes Dra Eny Nur hidayati mengatakan, tercatat pada dokumen kami, (13/7/2017) untuk Desa Galuh Timur, Kecamatan Tonjong, pengguna alat kontrasepsi ada 1.829 orang yakni pemakai IUD 133, MOP 13, MOW 25, dan inflan 308, suntik 303, kondom 3, pil 93. “ masih ada 333 pasangan usia subur yang belum menggunakan alat kontrasepsi, ini menjadi garapan bagi tim relawan KB galuh timur” katanya.
Eny menambahkan, pesan Presiden terkait kampung KB, keluarga yang sehat dan sejahtera harus direncanakan, batasi jumlah anak, 2 anak cukup agar berkualitas, melalui program kampung KB ini nantinya pengendalian penduduk bisa diatasi, termasuk kolaborasi program dengan komponen institusi lain dan keterlibatan warga dalam rangka mensukseskan generasi ke depan menjadi generasi yang bermutu dan berkualitas, tidak menjadi generasi yang lemah dan beban ganda nantinya.
Diakhir sesi acara kepada www.kampungkabrebes.net H. Bahrul Ulum, SE, Msi salah satu tim fasilitasi FGD, mengapresiasi kepada pihak dinas yang mau memfasilitasi pertemuan ini, tercatat pada pertemuan tersebut, peserta yang hadir sebagian belum paham cara warga masyarakat untuk membantu mensukseskan Kampung KB, siapa saja yang terlibat dan kemana harus melakukan laporan jika sudah membantu.
" Sebagian peserta ingin tindak lanjut pertemuan ini, diadakannya pelatihan motivator dengan menggunakan bahan komunikasi berupa lembar balik, ada materi curhat sehat dengan warga tentang kampung KB, termasuk juga buku bekal juru dakwah bagi ustad dan ustadzah saat mengisi materi di pengajian" tandasnya. (FH/Azam).
Share:

Kamis, 13 Juli 2017

DP3KB Brebes selenggarakan FGD di Kampung KB Desa Cenang

Wijanarko Wijan Koalisi Kependudukan memandu FGD ( doc. Humas )
CENANG ( www.kampungkbrebes.net ) - Untuk menekan angka ledakan penduduk di Kabupaten Brebes, harus ada kebijakan Pemerintah sebagai prasyarat menikah yang berkaitan dengan wajib belajar pendidikan dasar (wajar dikdas) 9 tahun yakni menyertakan ijazah minimal SMP.

Demikian disampaikan Kades Cenang Imam Rifai pada acara Forum Group Discussion (FGD) Evaluasi Kampung KB di aula Balai Desa Cenang, Kamis (13/7).

Program pemerintah terkait KB, kata Rifa'i, bukan hanya permasalahan dari segi umur, namun perlu menyertakan ijazah SMP sebagai prasyarat wajib menikah, " Hal ini selain mensukseskan program KB, juga bisa sebagai solusi meningkatkan wajar dikdas 9 tahun," tambahnya.

Berkaitan kampung KB, lanjut Rifai, pada tahun 2017 Desa Cenang mengalokasikan anggaran baik untuk musyawarah 25 kader diajak utk musyawarah dengan mndatangkan narasumber dan lainnya. " Sebagai simbol sejarah, Desa Cenang akan membuat gapura Kampung KB, sudah didesain tinggal pelaksanaan.

“ Salah satu solusinya dengan mendirikan kampung KB dengan empat kriteria diantaranya kondisi miskin, kondisi daerah miskin, tingkat peserta KB rendah dan kepadatan penduduk,” ungkapnya.

Kasi Advokasi dan Penyuluhan Penggerakan (PP) DP3KB Brebes Kurniati S. Syah, SH mengungkapkan, peningkatan penduduk semakin banyak dan lama-lama bisa terjadi ledakan penduduk ibarat bom waktu. Maka dari itu dia mengajak kepada keluarga untuk mengendalikan penduduk.

Program kampung KB adalah program kesadaran semua pihak, program gerakan kebersamaan dari tingkat RT, pamong desa serta stake holder lainnya dan bisa berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, PU dan Dinas lainnya.

Tujuan Kampung KB Brebes, kata Kurniati, menurunkan angka kekerasan dalam rumah tangga, meningkatkan Sumber Daya Manusia, meningkatkan derajat kesetaraan masyarakat dan juga meningkatkan potensi lokal daerah.

Narasumber dari Koalisi kependudukan Brebes Wijanarto Wijan mengungkapkan, mengapa Pemerintah perlu mengeluarkan Hari Keluarga Nasional (Harganas) sasarannya sebetulnya adalah keluarga.

Lembaga keluarga inilah yang mendidik anak dengan menanamkan nilai2 pengetahuan, nilai2 kasih sayang dan nilai2 lainnya, “ Namun, ketika persoalan-persoalan di keluarga itu komplek, ketika keluarga tidak mengatur proses kelahiran yang terencana, ketika keluarga tidak melakukan intensitas komunikasi dg keluarga. Maka yang mengetahui perkembangan dirinya adalah pihak dari luar. Keluarga tidak ada komunikasi,” ungkapnya. (LH / Azam)
Share:

Rabu, 28 Juni 2017

Benarkah Penggunaan Pil KB Bikin Wanita Lebih Gemuk?

Liputan6.com, Jakarta Penggunaan alat kontrasepsi seperti pil KB masih dipercaya dapat membuat seorang wanita lebih gemuk. Bahkan dalam studi terbaru juga terlihat ada risiko obesitas pada wanita pengguna KB. Lantas, benarkah pil KB membuat gemuk?

Peneliti dari Organisasi Kementrian Pendidikan di Asia Tenggara Regional Centre di Bidang Pangan dan Gizi (SEAMEO-REFCON), Ir. Helda Khusun, MSc, PhD, mengatakan penggunaan kontrasepsi kemungkinan mengubah hormon. Kendati demikian, ia belum menemukan bukti kuat mengapa KB membuat gemuk.

"Ada kecenderungan mengenakan KB membuat perubahan hormon. Namun saya rasa ada faktor lain (penyebab kegemukan) yang kami belum temukan," ujarnya.

Studi bertajuk Calorie Intake and Physical Study ini berlum berhasil menemukan hubungan antara kontrasepsi hormonal seperti pil KB dengan obesitas. "Awalnya ada kecurigaan, tapi pola hubungan karena pola hubungan ini ditemukan di penelitian lain tapi perlu ada penelitian lebih lanjut."

Terkait obesitas, kata Helda, tidak disebabkan oleh satu faktor saja. Sebab jenis kelamin, usia, status pernikahan, status ekonomi, konsumsi makanan, aktivitas fisik dan lingkungan juga memiliki peranan penting.

Jadi kesimpulan yang menyatakan bahwa faktor risiko obesitas atau kegemukan disebabkan oleh satu faktor tunggal tidak tepat. Pencegahan obesitas dan penyakit tidak menular harus mempertimbangkan perubahan gaya hidup secara seimbang.

Sumber :
http://health.liputan6.com/read/2888737/benarkah-penggunaan-pil-kb-bikin-wanita-lebih-gemuk
Share:

Pil KB Bisa Memicu Migrain?

Ilustrasi*
Liputan6.com, Jakarta Migrain seringkali membuat penderitanya kesakitan dan tak ingin terjadi lagi. Kabar buruknya, peneliti mengatakan, migrain bisa disebabkan oleh alat kontrasepsi atau KB.

Menurut ahli kesehatan wanita, Sherry Ross, pemicu migrain bisa dari hormon yang terkait. Beberapa wanita memiliki kepekaan terhadap estrogen pada pil KB, dan bisa memicu masalah.

Dilansir Glamour, Minggu (16/10/2016), dari penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Obstetrics & Gynecology, hampir 40 persen wanita usia produktif menderita migrain dan risiko terkena makin meningkat seiring bertambahnya usia.

Kebanyakan pil KB memiliki versi sintetis dari hormon wanita estrogen dan progesteron yang dikenal sebagai pil kombinasi. Saat migrain dipicu oleh pil KB, semuanya bergantung pada Anda mulai dari pemicu migrain individual dan tipe KB yang Anda pakai.

Beberapa wanita menderita migrain sebelum haid karena penurunan kadar estrogen. Wanita yang mengambil pil kombinasi sebenarnya dapat dibantu oleh KB karena itu membuat estrogen stabil selama periode haid. Tapi, bagi wanita lainnya, pil KB bisa membuat migrain lebih buruk dan sering.

Penderita migrain tidak dianjurkan mengambil pil kombinasi karena dapat memperparah migrain dan bisa memicu peningkatan risiko terkena stroke. Dokter biasanya akan merekomendasikan pil progestin atau IUD dan jika hormon adalah masalah utama migrain wanita, dokter akan menyarankan menggunakan IUD tembaga yang tidak mengandung hormon.

Sumber :
http://health.liputan6.com/read/2627290/pil-kb-bisa-memicu-migrain
Share:

Jelang Harganas 2017, BKKBN Sosialisasikan Kampung KB

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mensosialisasikan program Kampung KB.
Tahun ini, ditargetkan ada 1 Kampung KB di setiap kecamatan di seluruh Indonesia. Foto/Istimewa

JAKARTA - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mensosialisasikan program Kampung KB. Kebijakan ini diambil agar manfaat program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) dapat lebih dirasakan secara langsung oleh masyarakat, terutama yang berada di wilayah miskin, padat penduduk, tertinggal, terpencil, dan wilayah nelayan di seluruh Tanah Air. 

“Program KKBPK harus lebih fokus kepada masyarakat kurang mampu dan tidak memiliki akses terhadap fasilitas kesehatan. Sasaran Kampung KB utamanya adalah penduduk yang tinggal di wilayah miskin, padat penduduk, kurang memiliki akses kesehatan, terpencil, pesisir, kumuh dan kesertaan ber-KB nya masih rendah,” kata Direktur BKKBN Sukaryo Teguh Santoso seusai mempresentasikan program Kampung KB pada acara Forum Tematik Bakohumas untuk Sosialisasi Penetapan 29 Juni sebagai Hari Keluarga Nasional (Harganas) di kantor BKKBN, Jakarta, Rabu 14 Juni 2017. 

Sukaryo mengatakan, pembentukan Kampung KB perlu mendapatkan dukungan dari semua pihak, baik secara politis, teknis dan operasional. “Kami berharap Kampung KB tidak hanya berhenti pada sebatas seremonial pembentukan saja. Diharapkan ada keberlanjutan melalui sinergi berbagai sektor pemerintah bahkan swasta, Kampung KB bukan program BKKBN saja namun perlu dukungan banyak pihak,” ujarnya.

Kampung KB diharapkan akan membuat Program KB bergema kembali dan dapat menjangkau masyarakat, terutama yang berada di desa, dusun, dan kampung di seluruh Indonesia. Sejak 14 Januari 2016, berdasarkan Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan di Kampung KB Triwulan IV Tahun 2016, Kampung KB telah ada di 487 dari 514 kabupaten dan kota (95%) di seluruh Indonesia. Tahun ini, ditargetkan ada 1 Kampung KB di setiap kecamatan di seluruh Indonesia. 

Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty menjelaskan, Kampung KB merupakan upaya untuk meningatkan kesejahteraan keluarga. Penyelenggaraan peringatan Harganas setiap tahun bertujuan untuk meningkatkan peran serta pemerintah, pemerintah daerah, mitra kerja, dan swasta. 

Peringatan Harganas XXIV Tahun 2017 mengambil tema “Dengan Hari Keluarga Nasional Kita Bangun Karakter Bangsa melalui Keluarga yang Berketahanan”. Pesan intinya adalah Keluarga Berketahanan, Indonesia Mandiri dan Sejahtera. Puncak peringatan Harganas XXIV digekar pada 15 Juli 2017 di Bandar Lampung, Lampung yang dihadiri Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo. 


(poe)

Sumber :
https://nasional.sindonews.com/read/1213912/15/jelang-harganas-2017-bkkbn-sosialisasikan-kampung-kb-1497517732
Share:

Kendala Terbentuknya Kampung KB di Daerah

Liputan6.com, Jakarta Pembentukan Kampung Keluarga Berencana (KB) di seluruh Indonesia oleh Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengalami beberapa kendala. Tahun 2017, lebih dari 516 Kampung KB yang sudah terbentuk belum seluruhnya diisi dengan kegiatan terpadu.

Kegiatan terpadu berupa pelaksanaan membangun wilayah Kampung KB yang sejahtera. Hal ini dikarenakan sasaran utama pembentukan Kampung KB di daerah-daerah yang belum menyasar penggunaan KB dan daerah kumuh.

Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga Ir. Hj. Ambar Rahayu, MNS dari BKKBN mengungkapkan kendala lain.

"Pemerintah daerah setempat tidak bisa mempersatukan dinas-dinas terkait lain, misal dinas kependudukan dan dinas kesehatan. Padahal, membangun Kampung KB harus bermitra baik dengan dinas lainnya," kata Ambar saat diwawancarai Health-Liputan6.com dalam acara Sosialisasi Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) XXIV Tahun 2017, Melalui Penguatan Kemitraan BKKBN dengan Jurnalis pada Jumat (16/6/2017) di Auditorium BKKBN Pusat, Jakarta.

Selain itu, persoalan anggaran juga menjadi kendala. BKKBN sedang mengupayakan kebutuhan alokasi dana dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, agar alokasi dana ikut mendukung program Kampung KB.

Kampung Keluarga (KB) merupakan inovasi program untuk mengontrol angka kelahiran. Program BKKBN ini baru dilakukan sejak 2016. Target Kampung KB di seluruh Indonesia sebanyak 6.700 Kampung KB.

Sumber :
http://health.liputan6.com/read/2994295/kendala-terbentuknya-kampung-kb-di-daerah
Share:

Selasa, 13 Juni 2017

Pusat Ambil Alih Pengendalian Penduduk

Menteri Keuangan Sri Mulyani -- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
MENTERI Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemerintah mulai melakukan sentralisasi program pengendalian penduduk. “Banyak pemerintah daerah yang tidak mengalokasikan anggaran dalam APBD untuk program KB. Karena itu, kita mulai melakukan sentralisasi program KB dan anggarannya kita amankan,” ujar Sri dalam diskusi dengan pimpinan media seusai buka puasa di Jakarta, kemarin.

Sri menambahkan Indonesia punya sejarah sebagai negara yang berhasil melaksanakan program KB. Sebagai negara dengan penduduk muslim sangat besar, menurutnya, Indonesia jauh lebih berhasil ketimbang negara-negara berpenduduk muslim lainnya di berbagai belahan dunia.

“Dengan sentralisasi anggaran, kita membuka peluang berhasil dalam pengendalian pertumbuhan penduduk seperti di masa lalu.”

Sebelumnya, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Surya Chandra Surapati mengatakan, agar tujuan pemerataan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia tercapai, pertumbuhan penduduk harus dikendalikan.

Menurut Surya, pertumbuhan penduduk di Indonesia masih tinggi. Total fertility rate atau jumlah anak per wanita Indonesia pada survei demografi kesehatan Indonesia saat ini ialah 2,6. Laju pertumbuhan penduduk dapat dikatakan terkendali bila angka TFR-nya 2,1.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan pihaknya berhasil menekan angka kelahiran. “Program keluarga berencana di Jawa Barat saya anggap sudah berhasil yaitu dengan menekan angka kelahiran dari 1,8% di 2008 dan tahun 2017 ini hanya tinggal 1,43%,” jelasnya.

Menurut dia, tingginya populasi di Jabar bukan karena kelahiran, melain-kan akibat migrasi. Aher mencontohkan Bekasi yang pertumbuhan penduduknya mencapai 4,1% karena dipicu banyaknya pendatang. (UK/BU/E-2)

Sumber :
http://mediaindonesia.com/news/read/108803/pusat-ambil-alih-pengendalian-penduduk/2017-06-13
Share:

Jumat, 09 Juni 2017

12 INDIKATOR KELUARGA SEHAT

VIDEO INFORMASI KB
12 INDIKATOR KELUARGA SEHAT


Share:

Kampung KB Sebagai Tempat Terintegrasinya Seluruh Program Pembangunan

Ilustrasi
REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Badan Kepedudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan kampung keluarga berencana (KB) yang diinisiasi pada 2016 lalu merupakan tempat terintegrasinya seluruh program-program pembangunan. Direktur Analisis Kependudukan BKKBN Theodora Pandjaitan mengatakan, yang membedakan kampung KB dengan kampung lainnya yaitu kampung ini menjadi tempat terintegrasinya program-program pembangunan.
"Ini yang membedakan dari semuanya ciri khas kampung KB adalah intwgrasi antara program pembangunan yang tidak hanya satu sektor tetapi merealisasikan seluruh pembangunan di kampung KB tersebut," katanya saat pemaparan acara televisi Bengkulu berdialog, di Bengkulu, Rabu (1/3). Sehingga, kata dia, setiap sektor pembangunan boleh merealisasikan pembangunan di kampung KB tersebut.
Ia menjelaskan, awalnya BKKBN mendapat amanat pertama kali dari presiden Indonesia Joko Widodo untuk membentuk kampung KB dan menjangkau masyarakat yang terpinggir. Selain itu untuk menjangkau lokasi yang belum terjamah oleh program pembangunan.
Sementara di nawacita dijelaskan, bagaimana manusia belum terjangkau akses program pembangunan dapat diawali dengan pembangunan manusia berkualitas. "Awalnya melalui program-program KB," katanya.
Ia mengharapkan, kampung ini dapat meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia. Karena tujuan akhir pembentukan kampung KB adalah itu. Namun demikian, pihaknya berharap masyarakat ikut berpartisipasi. "Kampung KB bukan milik BKKBN," katanya.
Ia mengatakan, BKKBN selaku pemerintah hanya fasilitator yang memberikan wujud realisasi dari setiap program untuk menyejahterakan mayarakat. Sementara masyarakat termasuk pengelola kampung KB dan pihaknya menyerahkan keberlanjutan program kampung KB ke masyarakat.

Sumber :
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/17/03/02/om5gr2359-kampung-kb-sebagai-tempat-terintegrasinya-seluruh-program-pembangunan
Share:

BKKBN Targetkan Bentuk 573 Kampung KB di Jateng

Keluarga Berencana (KB) digiatkan di Jateng dengan membentuk Kampung KB.
Ilustrasi penyuluhan KB. (Istimewa-BKKBN)
Solopos.com, SEMARANG – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus berupaya menyukseskan Program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) dengan mempercepat pembentukan Kampung Keluarga Berencana (KB) di Tahan Air. Di Jateng, BKKBN berencana membentuk setidaknya 573 Kampung KB hingga akhir 2017 ini.
Sekretaris Utama BBKBN, Nofrijal, menyebutkan saat ini sudah terbentuk 487 Kampung KB di Indonesia. Jumlah itu akan terus bertambah mengingat sosialisasi terkait Kampung KB terus digalakan.
“Saat ini sudah diresmikan Kampung KB sebanyak 487 desa di 514 kabupaten/kota di Indonesia. Insya Allah di Jateng sampai akhir 2017 nanti akan dibentuk lebih kurang 537 Kampung KB,” terang Nofrijal seperti dilansir laman Internet resmi Pemprov Jateng, Rabu (15/3/2017).
Nofrijal menyebutkan beberapa desa di kabupaten/kota di Jateng saat ini sudah dicanangkan sebagai Kampung KB. Meski demikian, peresmiannya belum dilakukan, seperti Desa Banjarparakan, Kecamatan Rawalo, Banyumas yang dicanangkan sebagai Kampung KB pada 2 Maret 2016 lalu dan Desa Jatisawit, Kecamatan Losari, Brebes, pada 25 April 2016.
Wakil Gubernur Jateng, Heru Sudjatmoko , peresmian Kampung KB di Jateng segera dilakukan. Hal ini karena Kampung KB mampu mengintensifkan pelaksanaan program KKBPK. Dia berharap, daerah yang sudah mendeklarasikan diri sebagai Kampung KB mampu menjadi percontohan bagi daerah lainnya.
“Hendaknya yang sudah dideklarasikan sebagai Kampung KB bisa menjadi percontohan bagi yang lain. Supaya masyarakat hidup sehat dan jangan lupa ber-KB. Karena kalau beberapa kali hamil juga berisiko tinggi bagi ibu,” pesan mantan Bupati Purbalingga itu.
Sumber : 
http://www.solopos.com/2017/03/16/keluarga-berencana-bkkbn-targetkan-bentuk-573-kampung-kb-di-jateng-801817
Share:

Memberdayakan Masyarakat Melalui Kampung KB

INFO BISNIS - Sejak dicanangkan Presiden Joko Widodo pada 14 Januari 2016, Kampung KB terus bertumbuh pesat. Semangat membentuk dan mendirikan Kampung KB di seluruh Nusantara telah menghasilkan ratusan Kampung KB.




Pada 2017 ditargetkan terdapat satu Kampung KB di setiap kecamatan di seluruh Indonesia. Artinya, sepanjang 2017 bakal ada sekitar 7166 Kampung KB di seluruh Indonesia. Hingga April 2017, Kampung KB yang sudah terbentuk baru 633. Kampung KB merupakan salah satu “senjata pamungkas” baru pemerintah dalam mengatasi masalah kependudukan, terutama di wilayah-wilayah yang jarang “terlihat” oleh pandangan pemerintah.




Ke depan, Kampung KB akan menjadi ikon program Kependudukan, KB, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK). Kehadiran Kampung KB bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau yang setara melalui program KKBPK serta pembangunan sektor lain dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas.




Prinsipnya, program KKBPK mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera dengan melaksanakan delapan fungsi keluarga. Penerapan fungsi keluarga ini membantu keluarga lebih bahagia dan sejahtera serta terbebas dari kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan.

Sumber :
https://www.tempo.co/inforial/read/news/2017/06/06/140882096/memberdayakan-masyarakat-melalui-kampung-kb
Share:

2017, Pemerintah Bangun 7.166 Kampung KB

Istimewa
JAKARTA, KRJOGJA.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menargetkan membangun 7.166 kampung keluarga berencana (KB) di seluruh Indonesia atau satu kecamatan satu kampung KB pada 2017. 

Kepala BKKBN, Surya Chandra Surapaty,di Jakarta Rabu (07/06/2017) mengatakan Kampung KB merupakan satuan wilayah setingkat RW, dusun atau setara yang memiliki kriteria tertentu di mana terdapat keterpaduan program kependudukan, KB, dan pembangunan keluarga (KKBPK) yang dilakukan secara sistemik dan sistematis.

"Sejak dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada 14 Januari 2016, sampai saat ini ada 633 Kampung KB. Program tersebut melibatkan semua sektor pembangunan untuk tidak hanya membatasi ledakan penduduk, tapi juga mengentaskan kemiskinan, juga mendekatkan pembangunan kepada masyarakat," jelasnya.
 
Menurut Surya, integrasi lintas sektor berupa pelayanan terpadu antarsektor yang menjadi kebutuhan masyarakat, seperti pelayanan KB, pelayanan pembuatan akta, pembangungan jalan dan jembatan, pembuatan KTP, penyediaan buku-buku bacaan, posyandu, dan pendidikan anak usia dini.

"Ke depan, Kampung KB akan menjadi ikon program KKBPK yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau yang setara serta pembangunan sektor lain dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas,” pungkasnya. (Ati)
Sumber :
http://krjogja.com/web/news/read/34989/2017_Pemerintah_Bangun_7_166_Kampung_KB
Share:

PAPARAN | PERTEMUAN KOALISI KEPENDUDUKAN

Daftar materi paparan* | untuk mendownload materi dapat langsung klik pada kolom "Download", materi tersebut dihimpun dari paparan baik seminar, workshop, pelatihan yang dapat digunakan untuk kepentingan optimalisai Kampung KB.

PERTEMUAN KOALISI KEPENDUDUKAN
Rabu, 7 Juni 2017
Pukul 13:00 s.d 16:30 WIB
Aula Kantor DP3KB
 Download Download

Paparan :
Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga dalam Mewujudkan Keluarga Sejahtera 
Pemateri : Dra. Hj. Farikhah ( DP3KB Kabupaten Brebes )


 Download Download

Paparan :
Mengatasi Empat Terlalu Melalui Perencanaan Kehamilan 
Pemateri : dr. Rudi P Utami, M.Kes ( Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes )



 Download Download

Paparan :
Islam dan Pola Hidup Sehat
Pemateri : Akrom Jangka Daosat, M.Si ( Kementrian Agama Kabupaten Brebes )



Share:

Jumat, 12 Mei 2017

Keluarga Berencana, Solusi Sejahterakan Keluarga

Bupati Brebes Hj. Idza Priyanti saat menandatangani
kampung KB di Cenang Songgom. [Humas Brebes]
Songgom, Harianbrebes.com-Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah Wagino menegaskan, mengikuti program Keluarga Berencana (KB) menjadi solusi jitu untuk mensejahterakan keluarga. Sebab dengan pengaturan jarak kelahiran akan bisa menentukan program kehidupan selanjutnya, yang pada muaranya akan mensejahterakan masyarakat.
“Persoalan kesejahteraan, tidak terlepas dari bagaimana mengatur jarak kelahiran bagi suatu keluarga, dan ber-KB menjadi solusinya,” demikian disampaikan Wagino saat menyampaikan sambutan Launching Kampung KB Kabupaten Brebes di Desa Cenang Kecamatan Songgom, Brebes, Jumat (12/5) lalu.
Kabupaten Brebes, kata Wagino, sangat memprihatinkan dengan kondisi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang masih rendah. Begitu juga dengan angka kematian ibu (AKI) melahirkan dan angka kematian bayi (AKB) yang dilahirkan tertinggi di Jawa Tengah.
“Di sini, peran perilaku masyarakat perlu dibangun kembali agar tumbuh partisipasi aktif dalam pembangunan daerah, terutama dalam program KB,” ajak Wagino.
Dalam kesempatan tersebut Wagino berdialog dengan dua ibu-ibu yang tengah menimang anaknya. Saat dialog, kedapatan kalau salah seorang ibu menikah pada usia 17 tahun dan kini di karunia dua orang anak. Sementara suaminya bekerja di Malaysia menjadi TKI. Wagino kaget dengan kondisi masyarakat yang kawin muda sehingga bisa menimbulkan persoalan berikutnya.
“Kalau sekarang banyak anak, sepuluh tahun mendatang Ibu Bupati harus menyediakan sekolahan juga,” ucapnya.
Artinya, persoalan keluarga tidak hanya menjadi problem bagi keluarga itu sendiri tetapi juga berimbas pada persoalan daerah, bangsa dan Negara. Termasuk persoalan IPM, AKI dan AKB.
Berdasarkan Susenas 2015, rata-rata usia perkawinan secara nasional 19,5 tahun. Kalau di Brebes masih pada kisaran usia 17 sampai 18 tahun maka perlu dilakukan pembinaan lebih lanjut.
Idza mengaku sudah melakukan berbagai upaya dengan melibatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan pihak pihak terkait lainnya. Meski demikian hasilnya masih harus diperbaiki lagi karena daerah lainnya juga telah melakukan hal yang sama untuk meningkatkan kualitasnya.
Solusi yang ditawarkan antara lain dengan mengembangkan Kampung KB. Diharapkan lewat kampung KB kesadaran masyarakat dalam ber-KB semakin meningkat sehingga mensejahterakan masyarakat Kabupaten Brebes.
Bupati didampingi Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah, Dandim 0713/Brebes Abdul Hadi Hariono, Staf Ahli Bupati Hj Lely Mulyani menandatangani 18 prasasti kampung KB. Selain itu, menggunting untaian melati yang melintang di pintu gapura desa Cenang.
Kepala DP3KB Kabupaten Brebes yang diwakili Kabid Pengendalian Penduduk Hj Farikha menjelaskan, sebanyak 18 Kampung KB saat ini telah dilaunching. Sebelumnya, tahun 2016 sebanyak 11 kampung KB telah berdiri di berbagai Kecamatan Se kabupaten Brebes.
“Sampai saat ini ada 29 Kampung KB di kabupaten Brebes,” tuturnya. [Red-Hb/Arkana]
Sumber :
https://www.harianbrebes.com/read/2017/05/23/keluarga-berencana-solusi-sejahterakan-keluarga/
Share:

Bupati Brebes Resmikan 18 Kampung KB di Desa Cenang

Bupati Brebes Hj. Idza Priyanti memotong pita Peresmian
18 Kampung KB di Kabupaten Brebes - Foto Jannah, jumat (12/05)
Cenang (cbmnews.net)- Upaya pengendalian penduduk dan pemberdayaan perempuan maka Pemerintah Kabupaten Brebes telah meresmikan 18 Kampung KB di seluruh Kabupaten Brebes di Desa Cenang, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes. Peresmian ini diharapkan agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya Program Keluarga Berencana (KB) sehingga kualitas keluarga di Kabupaten Brebes semakin meningkat.
Peresmian Kampung KB di Desa Cenang diresmikan langsung oleh Bupati Brebes Idza Priyanti,S.E. beserta perwakilan dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Nasional (DPPKBN) Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (DP3KB) Kabupaten Brebes. Tidak hanya itu, 17 Camat se-Kabupaten Brebes pun ikut hadir, Jum’at (12/5).
Program Keluarga Berencana (KB) merupakan program pemerintah untuk mengendalikan jumlah penduduk Indonesia. Jumlah penduduk yang semakin bertambah akan menimbulkan masalah lain, seperti berkurangnya jumlah makanan , masalah pendidikan, dan kesehatan. Karena itu, Pemerintah Pusat harus bekerjasama dengan Pemerintah Daerah untuk terus mensosialisasikan pentingnya Program KB terutama di desa-desa.
Peresmian secara simbolis dilakukan dengan pemotongan pita dan penandatanganan 18 prasasti Kampung KB dari 17 Kecamatan. Sebelum peresmian, Bupati dan rombongan diarak menggunakan kereta kencana yang diiringi oleh 4 marching band dari 4 sekolah. Masyrakat sangat antusias menyambut kedatangan Bupati. Mereka sangat senang bisa bertemu langsung dan berfoto bersama.
Bupati Brebes Idza Priyanti menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah menyelenggarakan acara ini. Tak lupa dia menghimbau masyarakat supaya ikut mensukseskan program KB.
“Angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Brebes terus bertambah, oleh karena itu kita harus bekerjasama untuk mensukseskan program KB. Dengan mengatur jumlah anak dan mengatur jarak kelahiran akan meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik. Kebutuhan pangan, sandang, pendidikan, ataupun kesehatan bisa dipenuhi dengan mudah karena jumlah anak tidak terlalu banyak,” pesannya.
Sementara itu, Perwakilan DPPKBN Provinsi Jawa Tengah Wagino mengatakan, Kabupaten Brebes menduduki peringkat paling bawah dalam hal Indek Pembangunan Masyarakat (IPM). “Berdasarkan hasil sensus usia pernikahan di Kabupaten Brebes yaitu 19 tahun 5 bulan. Sehingga kematian ibu dan bayi di Kabupaten Brebes tinggi. Banyak faktor yang mempengaruhi diantaranya pendidikan, ekonomi, dan kesehatan. Maka dari itu semua instansi harus bisa membantu supaya program KB bisa berjalan dengan baik. Dimulai dari pembangunan masyrakat desa untuk kemajuan bersama,” tandasnya. ( Jannah)

Sumber :
http://cbmnews.net/bupati-brebes-resmikan-18-kampung-kb-di-desa-cenang/
Share:

Launching Kampung KB Dan Penandatanganan Prasasti Kampung KB 18 Desa Se-Kabupaten Brebes

Bregasnews.com - Jum’at 12 Mei 2017 bertempat di Lapangan Desa Cenang RW. 04 Kec. Songgom Kab. Brebes telah dilaksanakan acara Launching Kampung KB Dan Penandatanganan Prasasti Kampung KB 18 Desa Se-Kab. Brebes yang dihadiri kurang lebih 500 tamu undangan dan warga sekitar.

Ada yang istimewa dalam acara ini, yaitu Ibu Bupati, Jajaran Forkopimda,  Kepala Perwakilan YKKBN Propinsi Jateng dan Kepala DP3 KB Kab. Brebes diarak ketempat acara peresmian (Balai Desa Cenang) dengan menggunakan Delman yang telah dihias dan hal ini merupakan hal yang unik.

Sambutan Kepala Perwakilan YKKBN Propinsi Jateng, Ngadino menerangkan bahwa di Kab. Brebes IPM nya paling rendah diantara Kabupaten di Jateng salah satunya ditandai dengan tingginya angka kematian dari ibu dan anak, oleh karena itu perlunya dukungan dari semua pihak untuk mengatasi permasalahan rendahnya IPM ini (Ekonomi, Pendidikan dan Kesehatan).

Menurutnya, dari hasil survei nasional bahwa di wilayah Kab. Brebes warganya masih menikah diusia yang sangat muda yaitu 19 Tahun 5 Bulan dan hal ini sangat menyedihkan, ini berarti pembangunan IPM dibidang pendidikan harus segera dipacu dan ditingkatkan dengan bersama-sama seluruh pihak bahu-membahu untuk mengatasinya salah satunya dengan memberikan pemahaman tentang usia ideal untuk menikah.

Ia juga sangat berterimaksaih kepada Bupati Brebes dan seluruh pihak yang telah mensukseskan launching kampung KB, dimana program KB adalah program dari pemerintah pusat yang harus dilaksanakan demi awal pembangunan bangsa mulai sektor yang paling bawah (pembangunan ekonomi dan kesehatan dengan menurunkan angka kematian dari ibu melahirkan dan anak).

Terakhir ia mengajak untuk bersama-sama memajukan desa di wilayah Kab. Brebes sehingga lebih maju daripada desa di Kab. Lain dan tidak menutup kemungkinan 18 kampung KB di Kab. Brebes kedepan akan menjadi contoh pelopor bagi wilayah lainnya di Indonesia.    

Dalam kesempatan yang sama sambutan Bupati Brebes mengucapkan rasa syukurnya, karena dapat meresmikan Lounching Kampung KB secara simbolis kepada 18 Desa di kab. Brebes, ini adalah salah satu program dari Pemkab Brebes dalam memperbaiki IPM dibidang pendidikan, ekonomi dan kesehatan. Kab. Brebes dengan 1.800.000 juta penduduknya harus segera ditekan dengan program KB (2 anak cukup) guna memperbaiki dan meningkatkan IPM serta kesejahteraan setiap keluarga masyarakatnya.

Dari data Desember 2016 s.d. Mei 2017, kata dia, sudah tercatat 10 orang ibu meninggal melahirkan, sehingga hal ini perlu ditekan agar kedepan dapat dikurangi angka kematian ibu melahirkan tersebut. Marilah bersama-sama mensukseskan program dari Presiden RI dengan 2 anak saja cukup melalui KB jangka panjang dengan pemasangan Implant 3 tahun/5 tahun ataupun dengan IUD/Spiral demi mengurangi resiko kelupaan jika menggunakan KB jenis Pil dan Suntik.

Pada hari ini, kata Bupati, akan diadakan pemasangan IUD/Spiral gratis terutama kepada 130 ibu-ibu usia produktif, Beliau juga menyampaikan bahwa yang bersedia pasang IUD masing-masing akan mendapatkan uang transport sebesar Rp. 50.000,-. Kemudian program dari Bupati adalah bagi para ibu hamil, yang mengantarkan persalinan (Bidan) bahkan sopir yang mengantar masing-masing juga akan mendapatkan penghargaan berupa uang transport sebesar Rp. 80.000,-, hal ini merupakan salah satu program dari Bupati dalam membangun serta meningkatkan IPM yang rendah dibidang kesehatan.

Terakhir Bupati menyampaikan akan melaksanakan Program Safari KB ke Kampung-kampung KB yang dalam 1 bulannya akan dilaksanakan sebanyak 4 kali, hal ini semua Pemda lakukan demi meingkatkan kesejahteraan masyarakat serta menekan angka kematian ibu melahirkan dan anak, demikian Beliau menuturkan.

Untuk acara selanjutnya adalah penyerahan SK Kampung KB kepada Kepala UPT DP3KB se-Kab. Brebes dilanjutkan foto bersama. Penyerahan bantuan secara simbolis kepada perwakilan dari BKB (Bina Keluarga Balita), BKR (Bina Keluarga Remaja), BKL (Bina Keluarga Lansia), UPPKS (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera) dan PIK Remaja (Pusat Informasi dan Konseling Remaja).

Kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan Prasasti Kampung KB dan peresmian serta pengguntingan pita di Kampung KB RW. 04 Desa Cenang Kec. Songgom dengan disaksikan seluruh hadirin dan dilanjutkan dengan peninjauan langsung di Kampung KB tersebut yang salah satunya meninjau Bazar Produk Unggulan UPPKS Teratai dari masyarakat Desa Cenang, melihat ibu-ibu melaksanakan senam sehat dan meninjau langsung (Safari Pelayanan KB-Kes) pemasangan IUD kepada 130 ibu-ibu usia subur dalam rangka Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke XIV dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK Ke-55 Kab. Brebes Tahun 2017.(Tris)

Sumber : 
http://www.bregasnews.com/2017/05/launching-kampung-kb-dan.html
Share:
DP3KB Brebes

Translate

Total Tayangan Halaman

POSTING UNGGULAN

Kampung KB Rintis Rumah Hijau Untuk Memanfaatkan Lahan Pekarangan

Kubangjati ( cbmnews.id ) - Kamis, 27 September 2018 kegiatan rutin sosialisasi Kampung KB di Dukuh Rimpak Desa Kubangjati Kecamtan Keta...

Kampung KB Brebes

Desa Kampung KB Kabupaten Brebes
1. Desa Capar

2. Desa Bantarwaru

3. Desa Kalilangkap

4. Desa Winduaji

5. Desa Sridadi

6. Desa Kutamendala

7. Desa Kendawa

8. Desa Wlahar

9. Desa Kubangjati

10. Desa Penanggapan

11. Desa Kalibutu

12. Desa Karangreja

13. Desa Ciampel

14. Desa Grinting

15. Desa Siasem

16. Desa Wangandalem

17. Desa Wanacala

18. Desa Cenang

19. Desa Pepedan

20. Desa Watujaya

21. Purwodadi

22. Purbayasa

23. Galuh timur

24. Dukuh Hilir losari

25. Desa slatri

26. Desa sitanggal

27. Desa siandong

28. Desa luwunggede

29. Desa Rengaspendawa
--------------------------------------------------
Sumber |
DP3KB Kabupaten Brebes



KOLOM BERSAMA